Sabtu, 07 Mei 2011

Studi kelayakan Bisnis bab VI-VII-VIII

BAB VI. ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN PROYEK


A. Dasar analisis
B. Time value of money
C. Kriteria seleksi proyek
D. Periode pengembalian
E. Return on investment (roi)
F. Npv
G. Irr (internal rate of return)
H. Indeks profitabilitas
I. Benefit cost ratio

A. DASAR ANALISIS
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberadaan suatu proyek :

1. Sistem dan keadaan ekonomi
2. Adanya proyek atau perusahaan lain sebagai pesaing
3. Kebijakan dan peraturan pemerintah
4. Adat dan kebiasaan setempat
5. Kondisi lingkungan yang relevan dengan karakteristik proyek

Tahapan dalam Evaluasi Proyek :
1. Survei dan atau Observasi - Orientasi
2. Investigasi – Proposal - Studi Kelayakan
3. Design
4. Konstruksi, mesin, dan peralatan
5. Operasional
6. Perawatan -Maintenance

Unsur Kelayakan suatu Proyek – Usaha :
1. Aspek Legalitas – yuridis – hukum
2. Aspek Pemasaran – penjualan
3. Aspek Teknis Produksi atau Operasional
4. Aspek Organisasi dan Manajemen
5. Aspek Keuangan – ekonomi - sosial

Kelayakan Suatu Proyek atau Usaha diukur dari Studi Kelayakan (Feasibility Study-FS)-nya, dimana studi ini dipakai salah satu alat dalam proses pengambilan keputusan dilihat dari sisi feasible dan bankable proyek tersebut, karena itu suatu FS harus mencerminkan adanya suatu :
1. Prediction System – forecasting- ramalan
2. Filtering System - legality
3. Decision Criteria – liquidity dan profitability
4. Value System – analisis keuangan dan anggaran yang terukur serta akurat

B. TIME VALUE OF MONEY
Pengertian bahwa satu rupiah saat ini akan bernilai lebih tinggi dari waktu yg akan datang, merupakan konsep dasar dalam membuat keputusan investasi. Pada umumnya masalah finansial atau arus kas suatu investasi mencakup periode waktu yg cukup lama, artinya dapat bertahun-tahun, sehingga perlu diperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
Hal tersebut di atas dirumuskan sebagai bunga (interest) atau tingkat/arus pengembalian (rate of return). Dalam hal ini perlu diperhitungkan nilai yang akan datang atau lumpsum.
Melalui pengertian ini dinyatakan bahwa jumlah dana yang terkumpul pada akhir kurun waktu tertentu sama dengan nilai sekarang (PV) dana pokok ditambah bunganya.

C. KRITERIA SELEKSI PROYEK

1. SIFAT HUBUNGAN ANTAR PROYEK
- Tunggal (independent, mempunyai kesempatan yang sama, perlu dikaji dalam waktu bersamaan)
- Saling Meniadakan (memilih yang satu dengan meniadakan yang lain)

2. JENIS PROYEK
- Dana Terbatas (dilakukan capital rationing)
- Dana Tidak Terbatas (dana tersedia, penilaian menjadi mudah)

3. UKURAN PROYEK (DILAKUKAN RANKING ATAS BERBAGAI PROYEK)

4. UMUR PROYEK (JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG)

D. PERIODE PENGEMBALIAN
Merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih (NET). Aliran kas bersih berupa selisih pendapatan (revenue) terhadap pengeluaran (expenses) per tahun. Periode pengembalian biasanya dinyatakan dalam jangka waktu pertahun

E. RETURN ON INVESTMENT (ROI)
Memberikan pengertian atas Pengembalian Investasi atau Asset, adalah perbandingan dari pemasukan (income) per tahun terhadap Dana Investasi

F. NPV
NPV didasarkan pada konsep mendiskonto seluruh aliran kas ke nilai sekarang, dengan demikian dua hal telah diperhatikan yaitu Faktor Nilai Waktu dari uang dan selisih/besar Aliran Kas Masuk dan Keluar

G. IRR (INTERNAL RATE OF RETURN)- ARUS PENGEMBALIAN INTERNAL
RATE OF RETURN (ROR) DALAM BENTUK INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)

Yang dimaksud dalam hal ini adalah arus pengembalian yang menghasilkan NPV Aliran Kas Masuk = NPV Aliran Kas Keluar
– IRR > i (tingkat bunga), Proyek Diterima
– IRR < i (tingkat bunga), Proyek Ditolak

H. INDEKS PROFITABILITAS
Menunjukkan kemampuan mendatangkan Laba per-satuan Nilai Investasi

I. BENEFIT COST RATIO (B/C RATIO)

Istilah lain dari Profitability Index (PI)
Dipergunakan untuk mengetahui nilai benefit bagi kepentingan umum, dan tidak terlalu ditekankan bagi keuntungan suatu unit usaha, tetapi perusahaan swasta dapat saja menggunakan ratio ini sebagai bahan penilaian

BAB VII. ANALISIS EFEKTIFITAS & EFISIENSI SUMBER DANA DAN PENGEMBALIANNYA

Analisis efektivitas & efisiensi sumber dana
1. Analisis cash in dan cash out serta pengawasannya
2. Adanya SOP
3. Memahami adanya initial-operational dan terminal cashflow

1. Analisis cash-in & cash- out serta pengawasannya
Prinsip dasar dari Analisis Cash In dan Cash Out ini adalah adanya pengaturan jadwal uang masuk dan uang keluar sehingga tidak terjadi deficit cash, dimana posisi saldo kas akhir dalam hal ini harus memenuhi posisi saldo cash minimum yang telah ditetapkan sehingga proyek tidak mengalami kesulitan likuiditas.
Konsep Aliran Kas Operasional suatu unit usaha ini dapat dibandingkan dengan konsep Aliran Kas Proyek.

2. Standard operating procedure
Standard Operating Procedures (SOP) dalam pemakaian dana merupakan standar kerja yang dibakukan dalam manajemen suatu proyek sehingga terjadinya penyimpangan atau adanya kesalahan dapat dikurangi atau dihindari.
SOP ini mengikat seluruh jajaran pelaksana dan manajemen inti dari suatu proyek untuk mengikuti prosedur yang telah disepakati tersebut

3. Analisis mengenai aliran kas proyek
A. Initial cash flow
Biasa disebut sebagai aliran kas awal dalam pembangunan suatu proyek yang merupakan pengeluaran untuk merealisasi gagasan sampai menjadi kenyataan fisik, dimana untuk proyek – proyek berukuran besar aliran kas awal dapat berlangsung selama 2 –3 tahun

B. OPERATIONAL CASH FLOW
Dalam periode ini jumlah pendapatan dari hasil operasi atau hasil penjualan produk telah melampaui pengeluaran biaya operasi dan produksi

C. TERMINAL CASH FLOW
Aliran kas terminal terdiri atas nilai sisa (salvage value) dari aset dan pengembalian (recovery) modal kerja, dan bila terjadi penjualan barang sisa, maka akan pula diperhitungkan pajak penjualannya

BAB VIII. ANALISIS RESIKO PROYEK
A. Evaluasi resiko
B. Macam resiko proyek
C. Mengukur resiko proyek

A. EVALUASI PROYEK
Investor pasti akan melihat bagaimana bentuk dan berapa besar resiko yang ada sebelum menanamkan modalnya.
Perusahaan selalu akan melihat keseimbangan yang paling baik antara tingkat keuntungan yang akan diperoleh dan resiko yang akan dihadapi .

B. MACAM RESIKO PROYEK
DALAM KONTEKS PROYEK, RESIKO DILIHAT DARI SISI:
1). Resiko Proyek Tunggal
Yang dilihat hanya resiko yang melekat pada proyek itu sendiri. Resiko ini disebut Stand Alone Risk
2). Resiko Kombinasi
Bila perusahaan pemilik mempunyai multi- proyek, maka resiko masing-masing akan berkombinasi, dan hal ini disebut Resiko Portfolio.

C. MENGUKUR RESIKO PROYEK
Resiko proyek adalah variabilitas pendapatan sebagai dampak dari variasi aliran kas masuk dan keluar selama umur proyek selama umur investasi.
Pengukuran kuantitas resiko didekati dengan konsep probabilitas dengan parameter-parameter varians dan deviasi standar.
Teknik yang lazim untuk mengkaji resiko proyek tunggal adalah dengan menggunakan Decision Tree, Analysis Sensitivitas, dan Simulasi.
Selain itu dapat digunakan Risk Adjusted Discount Rate dan Certainty Equivalent dalam mengukur resiko dengan memasukkannya dalam proses penyusunan biaya modal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar