BAB 6 RISIKO KEMATIAN
RISIKO
KEMATIAN
•
Manusia
dan makhluk hidup lain menghadapi risiko kematian.
•
Kematian itu sendiri merupakan sesuatu yang pasti.
•
Waktu dari kematian merupakan sesuatu yang tidak
pasti.
•
Lebih spesifik lagi, manusia menghadapi eksposur
kematian sebelum waktunya (premature death) è Ketidakpastian è Risiko kematian
KEMATIAN
AWAL
•
Kematian
sebelum waktunya
•
Kapan?
•
Sebelum
mencapai usia pengharapan hidup
•
Usia
pengharapan hidup bervariasi, mulai dari 68 tahun (Indonesia), sampai 75 tahun
(AS)
MENGHITUNG
PROBABILITAS KEMATIAN AWAL
•
Probabilitas kematian awal bisa dihitung dengan
menggunakan tabel kematian (mortality table).
•
Tabel tersebut menunjukkan probabiltas kematian
dan bertahan hidup untuk kelompok umur tertentu, dan disajikan dengan format
yang mudah dibaca.
•
Tabel Kematian CSO1980 disusun oleh aktuaria
asuransi dan didasarkan pada pengalaman kematian orang-orang yang diasuransikan
(berarti yang terdaftar di perusahaan asuransi) pada awal tahun 1970-an.
EKSPOSUR
KARENA KEMATIAN AWAL
•
Eksposur yang dihadapi oleh keluarga
•
Eksposur yang dihadapi oleh bisnis
•
Bagaimana menghitung eksposur tersebut?
MENGHITUNG
BESARNYA EKSPOSUR KEMATIAN AWAL UNTUK KELUARGA YANG DITINGGALKAN
Misalkan
suatu keluarga menghabiskan Rp5 juta perbulan atau Rp60 juta pertahun untuk
kebutuhan hidupnya. Misalkan kebutuhan tersebut diasumsikan konstan. Misalkan
kebutuhan tersebut dipenuhi oleh seorang ayah sepenuhnya, yang berusia 40
tahun. Kemudian ayah tersebut meninggal dunia, padahal usia pengharapan hidup
adalah (misal) 70 tahun. Misalkan tingkat bunga yang relevan adalah 15%
(dipakai sebagai discount rate untuk perhitungan present value) .
Nilai kebutuhan hidup yang seharusnya
ditanggung oleh ayah tersebut adalah:
PV = 60juta/(1+0,15)1 + ………. + 60juta/(1+0,15)30
=
Keluarga tersebut bisa membeli asuransi
dengan nilai pertanggungan sekitar Rp <>> untuk menjaga konsekuensi
negatif kematian ayah keluarga tersebut.
MENGHITUNG
BESARNYA EKSPOSUR KEMATIAN AWAL UNTUK BISNIS YANG DITINGGALKAN
misalkan rumah makan soto Selera Rasa dibangun oleh juru masak yang
ahli yaitu Pak Hardo. Pak Hardo sangat terkenal, bisa meracik bumbu yang enak
sehingga sotonya diminati oleh banyak orang. Misalkan Pak Hardo masih bisa
bekerja 10 tahun lagi. Misalkan rumah makan tersebut menghasilkan omset sebesar
Rp100 juta pertahun, dengan laba sebesar Rp20 juta pertahun. Misalkan biaya
modal internal rumah makan tersebut adalah 20%.
Jika Pak Hardo meninggal, diperkirakan omset penjualan akan turun
separuhnya, yaitu menjadi Rp75 juta pertahun. Tujuan dalam hal ini ditetapkan
menjadi “menjaga tingkat penjualan seperti sekarang ini jika Pak Hardo
meninggal dunia”.
Kerugian yang dialami perusahaan bisa dihitung sebagai berikut ini.
Kerugian pertahun yang diderita oleh rumah makan tersebut, akibat
kepergian Pak Hardo, adalah Rp100 juta – Rp75 juta = Rp25 juta pertahun. Biaya
modal sebesar 20% dipakai sebagai discount rate (tingkat diskonto). Present
value dari kerugian yang diderita oleh rumah makan tersebut, akibat
meninggalnya Pak Hardo, adalah sebagai berikut ini.
Kerugian = 25jt/(1+0,2)1 + …
+ 25jt/(1+0,2)10 = 104.811.802
INTERAKSI
PROBABILITAS KEMATIAN AWAL DENGAN SEVERITY KERUGIAN: APLIKASI UNTUK PENENTUAN
PREMI ASURANSI
•
Kerugian yang diharapkan merupakan perkalian
antara probabilitas kejadian dengan besarnya kerugian yang terjadi (severity).
•
Jika kerugian tersebut diperkirakan terjadi lima
tahun mendatang, maka konsep nilai waktu uang menjadi penting diperhatikan.
•
Dalam hal ini probabilitas kejadian, tingkat
severity, dan nilai waktu uang berinteraksi satu sama lain membentuk kerugian
yang diharapkan.
ILUSTRASI
Sebagai contoh, misalkan ada seorang
pria berusia 70 tahun (baru saja berulang tahun). Jika ia meninggal lima tahun
mendatang (usia 75 tahun), kerugian yang akan ditanggung keluarganya adalah
Rp100 juta. Berapa nilai sekarang dari kerugian yang diharapkan?
n Dengan
menggunakan tabel kematian CSO 1980 (lihat tabel pada lampiran), kita bisa
menghitung probabilitas kematian orang tersebut sebagai berikut ini.
70q75 = (6.274.160 –
4.898.907) / 6.274.160 = 0,219
n Kerugian
yang diharapkan merupakan perkalian antara probabilitas dengan severity
(besarnya kerugian), yang bisa dilihat sebagai berikut ini.
Kerugian yang diharapkan = 0,219
x Rp100 juta = Rp21,9 juta
n Karena
peristiwa tersebut terjadi lima tahun dari sekarang, maka kita perlu mencari
nilai sekarang dari kerugian tersebut. Misalkan tingkat bunga yang relevan
adalah 10%, maka nilai sekarang dari kerugian tersebut adalah:
Nilai sekarang kerugian = Rp21,9
juta / (1+0,1)5 = Rp 13,598 juta
MENGHITUNG
TANGGUNGAN ASURANSI
PRINSIP:
PV premi yang diharapkan = PV tanggungan yang diperkirakan
(PV
= present value atau nilai sekarang)
n Misalkan
perusahaan asuransi menawarkan asuransi kepada pria berusia 60 tahun, asuransi
selama 10 tahun. Premi asuransi yang diterima oleh perusahaan asuransi tersebut
adalah Rp3 juta pertahun selama 10 kali. Premi tersebut dibayarkan di awal
tahun.
Berapa tanggungan yang bisa diberikan perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar