Rabu, 11 Mei 2011

Manajejen Risiko - Identifikasi Pengukuran Risiko


BAB 4. IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN RISIKO
Jika risiko tidak bisa diidentifikasi, maka risiko tidak bisa diukur. Jika risiko tidak bisa diukur, maka kita tidak bisa mengelola risiko.

LANGKAH DALAM IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN RISIKO
1.       Mengidentifikasi risiko dan mempelajari karakteristik risiko tersebut
2.       Mengukur risiko tersebut, melihat seberapa besar dampak risiko tersebut terhadap kinerja perusahaan, dan menentukan prioritas risiko tersebut.
Siklus Manajemen Risiko :
IDENTIFIKASI à MEMAHAMI à EVALUASI à PRIOTITISASI à KELOLA à REVISIT
Pertama kali resiko perlu diidentifikasikan, kemudian dipelajari karakteristik dari risiko tersebutm serta melakukan evaluasi. Pemahaman akan karakteristik tersebut digunakan untuk merumuskan metode yang tepat untuk mengelola risiko tersebut. Berikutnya melakukan prioritisasi risiko, mengukur tinggi rendahnya risiko dan dampak risiko terhadap perusahaan (kuantifikasi), kemudian risiko difokuskan kepada risiko yang paling relevan atau berdampak paling besar bagi perusahaan, kemudian mengelola resiko tersebut. Setela pengelolaan dilakukan revisit atau kaji/evaluasi ulang tahapan yang sudah dilakukan, untuk meningkatkan efektifitas manajemen risiko.

TEHNIK IDENTIFIKASI RISIKO
n  Analisis Sekuen Risiko
n  Identifikasi Sumber-Sumber Risiko
n  Melihat Laporan Keuangan
n  Analisis Flow Chart Kegiatan Dan Operasi Perusahaan
n  Analisis Kontrak
n  Catatan Statistik Kerugian Perusahaan
n  Survey/Wawancara Terhadap Manajer Perusahaan

Risiko mempunyai sekuen dari sumber risiko sampai kemudian munculnya kerugian karena risiko tsb. Conoth, ada sumber risiko yaitu api. Api bisa menyebabkan kebakaran. Kemudian ada faktor risiko yang menjadi katalis, yaitu mempercepat/memperbesar kemungkinan munculnya kejadian yg tidak diinginkan. Misal. Minyak tanah ditaruh dekat kompor. Situasi tsb meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran. Jika terjadi kebakaran maka gedung yang ditempati kompor akan terbakar. Dengan kata lain, gedung tersebut menghadapi eksposur thd risiko kebakaran, kemudian terjadi peril (kejadian yg tidak diinginkan) yaitu kebakaran yg mengakibatkan kerugian.
Melalui analisis sekuen tsb, kita bisa melakukan pencegahan munculnya peril dengan fokus pada sekuen yg terjadi. Contoh, api mungkin tidak bisa dihilangkan, tapi kita bisa mengendalikan risiko dengan menjauhkan minyak tanah dari kompor, atau menggunakan kompor listrik, atau memasang tabung pemadam kebakaran, atau memasang alarm asap kebakaran.

IDENTIFIKASI SUMBER-SUMBER RISIKO
n  LINGKUNGAN FISIK: bangunan yang dimakan usia sehingga menjadi rapuh, sungai yang bisa menyebabkan banjir, gempa bumi, badai, topan, vandalism (pengrusakan).
n  LINGKUNGAN SOSIAL: kerusuhan sosial, demonstrasi, konflik dengan masyarakat local, pemogokan pegawai, pencurian, perampokan.
n  LINGKUNGAN POLITIK: perubahan perundangan, perubahan peraturan, konflik antar Negara yang mendorong boikot produk perusahaan.
n  LINGKUNGAN LEGAL: gugatan karena gagal mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku
n  LINGKUNGAN OPERASIONAL: kecelakaan kerja, kerusakan mesin, kegagalan sistem computer, serangan virus terhadap komputer
n  LINGKUNGAN EKONOMI: kelesuan ekonomi (resesi), inflasi yang tidak terkendali.
n  KONSUMEN : keluhan dari konsumen yang mengakibatkan kekecewaan dan tidak mau lagi membeli produk perusahaan, konsumen merasa dirugikan kemudian menuntut perusahaan
n  SUPLIER : pasokan dari supplier tidak datang sesuai dengan yang diharapkan (terlambat atau spesifikasinya berbeda)
n  PESAING : pesaing meluncurkan produk baru yang lebih baik, pesaing menurunkan harga yang bisa mengakibatkan persaingan harga yg menurunkan tingkat keuntungan perusahaan
n  REGULATOR : perusahaan gagal mematuhi peraturan atau perundangan yang berlaku, perubahan perundangan yang berlaku yang mengakibatkan perusahaan merugi (misal upah minimum naik, aturan pesangon, dsb).

Teknik pendukung lain untuk mengidentifikasi risiko :
n  ANALISIS LAPORAN KEUANGAN, Melihat rekening-rekening dalam laporan keuangan, Menganalisis risiko-risiko yang bisa muncul dari rekening-rekening tersebut, Misal, kas. Risiko apa saja yang bisa muncul dari kas tersebut??, Hutang. Risiko apa saja yang bisa muncul dari hutang??
n  ANALISIS FLOW CHART OPERASI PERUSAHAAN, Metode ini berusaha melihat sumber-sumber risiko dari flow-chart kegiatan dan operasi perusahaan. Metode sangat sesuai untuk risiko tertentu, seperti risiko dari proses produksi. Proses produksi dimulai dari masuknya input tertentu, pengerjaan input tersebut, sampai menjadi output tertentu. Dalam rangkaian kegiatan produksi tersebut, ada kemungkinan munculnya kejadian yang tidak diinginkan, misal kecelakaan kerja, kerusakaan mesin, dan sebagainya. Dengan mengamati rangkaian prosesnya, kita akan bisa melihat atau melokalisir terjadinya kejadian tersebut, kemudian bisa mengidentifikasi sumber risiko yang menyebabkan kejadian negatif tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar