BAB 4. IDENTIFIKASI
DAN PENGUKURAN RISIKO
Jika risiko tidak bisa diidentifikasi, maka risiko
tidak bisa diukur. Jika risiko tidak bisa diukur, maka kita tidak bisa
mengelola risiko.
LANGKAH
DALAM IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN RISIKO
1.
Mengidentifikasi
risiko dan mempelajari karakteristik risiko tersebut
2. Mengukur
risiko tersebut, melihat
seberapa besar dampak risiko tersebut terhadap kinerja perusahaan, dan
menentukan prioritas risiko tersebut.
Siklus Manajemen Risiko :
IDENTIFIKASI à
MEMAHAMI à
EVALUASI à
PRIOTITISASI à
KELOLA à
REVISIT
Pertama
kali resiko perlu diidentifikasikan, kemudian dipelajari karakteristik dari
risiko tersebutm serta melakukan evaluasi. Pemahaman akan karakteristik
tersebut digunakan untuk merumuskan metode yang tepat untuk mengelola risiko
tersebut. Berikutnya melakukan prioritisasi risiko, mengukur tinggi rendahnya
risiko dan dampak risiko terhadap perusahaan (kuantifikasi), kemudian risiko
difokuskan kepada risiko yang paling relevan atau berdampak paling besar bagi
perusahaan, kemudian mengelola resiko tersebut. Setela pengelolaan dilakukan
revisit atau kaji/evaluasi ulang tahapan yang sudah dilakukan, untuk
meningkatkan efektifitas manajemen risiko.
TEHNIK IDENTIFIKASI
RISIKO
n
Analisis Sekuen Risiko
n
Identifikasi Sumber-Sumber Risiko
n
Melihat Laporan Keuangan
n
Analisis Flow Chart Kegiatan Dan Operasi
Perusahaan
n
Analisis Kontrak
n
Catatan Statistik Kerugian Perusahaan
n
Survey/Wawancara Terhadap Manajer Perusahaan
Risiko mempunyai sekuen dari sumber risiko sampai kemudian munculnya kerugian
karena risiko tsb. Conoth, ada sumber risiko yaitu api. Api bisa menyebabkan
kebakaran. Kemudian ada faktor risiko yang menjadi katalis, yaitu
mempercepat/memperbesar kemungkinan munculnya kejadian yg tidak diinginkan.
Misal. Minyak tanah ditaruh dekat kompor. Situasi tsb meningkatkan kemungkinan
terjadinya kebakaran. Jika terjadi kebakaran maka gedung yang ditempati kompor
akan terbakar. Dengan kata lain, gedung tersebut menghadapi eksposur thd risiko
kebakaran, kemudian terjadi peril (kejadian yg tidak diinginkan) yaitu
kebakaran yg mengakibatkan kerugian.
Melalui analisis sekuen tsb, kita bisa melakukan pencegahan munculnya
peril dengan fokus pada sekuen yg terjadi. Contoh, api mungkin tidak bisa
dihilangkan, tapi kita bisa mengendalikan risiko dengan menjauhkan minyak tanah
dari kompor, atau menggunakan kompor listrik, atau memasang tabung pemadam
kebakaran, atau memasang alarm asap kebakaran.
IDENTIFIKASI
SUMBER-SUMBER RISIKO
n LINGKUNGAN
FISIK: bangunan yang
dimakan usia sehingga menjadi rapuh, sungai yang bisa menyebabkan banjir, gempa
bumi, badai, topan, vandalism (pengrusakan).
n LINGKUNGAN
SOSIAL: kerusuhan
sosial, demonstrasi, konflik dengan masyarakat local, pemogokan pegawai,
pencurian, perampokan.
n LINGKUNGAN
POLITIK: perubahan
perundangan, perubahan peraturan, konflik antar Negara yang mendorong boikot
produk perusahaan.
n LINGKUNGAN
LEGAL: gugatan karena
gagal mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku
n LINGKUNGAN
OPERASIONAL: kecelakaan
kerja, kerusakan mesin, kegagalan sistem computer, serangan virus terhadap
komputer
n LINGKUNGAN EKONOMI: kelesuan ekonomi (resesi), inflasi yang tidak terkendali.
n KONSUMEN
: keluhan dari
konsumen yang mengakibatkan kekecewaan dan tidak mau lagi membeli produk
perusahaan, konsumen merasa dirugikan kemudian menuntut perusahaan
n SUPLIER : pasokan dari
supplier tidak datang sesuai dengan yang diharapkan (terlambat atau
spesifikasinya berbeda)
n PESAING
: pesaing meluncurkan
produk baru yang lebih baik, pesaing menurunkan harga yang bisa mengakibatkan
persaingan harga yg menurunkan tingkat keuntungan perusahaan
n REGULATOR : perusahaan gagal
mematuhi peraturan atau perundangan yang berlaku, perubahan perundangan yang
berlaku yang mengakibatkan perusahaan merugi (misal upah minimum naik, aturan
pesangon, dsb).
Teknik pendukung lain
untuk mengidentifikasi risiko :
n ANALISIS LAPORAN KEUANGAN, Melihat rekening-rekening
dalam laporan keuangan, Menganalisis risiko-risiko yang bisa muncul dari
rekening-rekening tersebut, Misal, kas. Risiko apa saja yang bisa muncul dari kas
tersebut??, Hutang. Risiko apa saja yang bisa muncul dari hutang??
n
ANALISIS
FLOW CHART OPERASI PERUSAHAAN, Metode ini berusaha
melihat sumber-sumber risiko dari flow-chart kegiatan dan operasi perusahaan. Metode sangat sesuai untuk risiko tertentu,
seperti risiko dari proses produksi. Proses produksi dimulai dari masuknya
input tertentu, pengerjaan input tersebut, sampai menjadi output tertentu.
Dalam rangkaian kegiatan produksi tersebut, ada kemungkinan munculnya kejadian
yang tidak diinginkan, misal kecelakaan kerja, kerusakaan mesin, dan
sebagainya. Dengan mengamati rangkaian prosesnya, kita akan bisa melihat atau
melokalisir terjadinya kejadian tersebut, kemudian bisa mengidentifikasi sumber
risiko yang menyebabkan kejadian negatif tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar