BAB 7 RISIKO
KESEHATAN, KECELAKAAN MOBIL, DAN KECELAKAAN KERJA
RISIKO
KESEHATAN
PENYEBAB UTAMA: penduduk yang semakin tua (kematian yang
tertunda)
Pada tahun 2025, diperkirakan ada sekitar 830 juta penduduk
dunia dengan usia lebih besar atau sama dengan 65 tahun. Persentase penduduk
tua tersebut lebih besar di Negara maju, tetapi jumlah dalam angka absolute
lebih banyak di Negara berkembang
Terlihat bahwa penduduk tua
terbanyak pada tahun 2025 ada di Cina dan India, yang mencapai sekitar 206 juta
dan 106 juta orang, berturut-turut. Kenaikan penduduk dari tahun
2002-2025 bisa mencapai 170% (Venezuela), dan sekitar 11-705 untuk
negara-negara maju. Saat ini di Italia, Yunani, dan Swedia, 17% dari penduduk
berusia di atas 65 tahun. Di Amerika Serikat, persentase tersebut mencapai 12%.
Pada tahun 2035, Negara dengan persentase penduduk tua (usia 65 tahun atau
lebih) adalah Jepang (28%), Italia (24.7%), dan Jerman (24,6%). Pada tahun
tersebut, penduduk tua dunia diperkirakan akan mencapai 830 juta, kebanyak
hidup di Negara berkembang.
Penyebab
trend semakin banyaknya penduduk tua adalah menurunnya tingkat kelahiran pada
25 tahun terakhir, dan penurunan tingkat kematian, baik di Negara berkembang
dan Negara maju. Di Negara berkembang, penyakit utama yang menyebabkan kematian
biasanya penyekit infeksi, sedangkan di Negara maju biasanya artery disease dan
stroke. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, kematian
karena penyakit jantung menurun sekitar 50% selama 25 tahun terakhir.
MORBIDITY
RATE
Morbidity
rate merupakan banyaknya penduduk (jumlah kasus) yang menderita sakit tertentu.
Morbidity berasal dari bahasa latin morbidus, yang artinya adalah sakit, atau
tidak sehat. Morbidity rate bisa dibandingkan dengan mortality rate. Sama
seperti mortality rate, morbidity rate dihitung berdasarkan data historis
RISIKO
KECELAKAAN KENDARAAN
Kendaraan (mobil dan lainnya) mulai
popular awal abad 20. Kendaraan tersebut menyediakan jasa transportasi yang
sangat memudahkan kehidupan. Tetapi kehadiran kendaraan tersebut juga
menghadirkan sisi negatif, antara lain adalah risiko kecelakaan yang
ditimbulkan. Bagian ini membahas risiko kecelakaan kendaraan. Kecelakaan
kendaraan praktis terjadi sejak kendaraan diciptakan. Menurut perkiraan WHO
(World Health Organization), kecelakaan lalu lintas menyebabkan lebih dari satu
juta orang tewas, dan 50 juta orang terluka. Penyebab utama kecelakaan adalah
pengemudi mabuk atau dalam pengaruh obat, tidak perhatian, terlalu lelah,
bahaya di jalan (seperti salju, lubang, hewan, dan pengemudi teledor).
BEBERAPA
STATISTIK KECELAKAAN KENDARAAN
n Sekitar
26% dari pengemudi pernah terlibat dalam kecelakaan mobil selama lima tahun
sebelumnya
n Ada
sekitar 17.419 kematian karena kecelakaan pada tahun 2002 yang disebabkan oleh
alcohol
n Lebih
dari setengah kematian yang dilaporkan, 59% diantaranya tidak memakai sabuk
pengaman
n Kematian
karena kecelakaan mobil terbalik (rollover crashes) mencapai 82%
PENYEBAB
KECELAKAAN
1.
Faktor
manusia: Pengemudi seringkali melakukan perbuatan yang bisa mendorong
kecelakaan. Kebanyakan kecelakaan kendaraan sebenarnya bisa dihindari, jika
orang lebih berhati-hati. Berikut ini menyajikan persentase aktivitas yang
menyebabkan kecelakaan kendaraan.
2.
Faktor Teknis: Faktor teknis diakibatkan karena
kelemahan mobil atau kendaraan yang bisa menyebabkan atau mendorong kecelakaan.
Sebagai contoh, ban yang kehilangan gesekan ketika terjadi pengereman mendekati
setengah gravitasi, bisa menyebabkan mobil tidak berhenti pada saatnya. Sistem api yang kurang aman bisa
meningkatkan risiko kebakaran atau kecelakaan mobil. Dari tahun ke tahun,
fasilitas pengamanan kendaraan cenderung semakin membaik, meskipun angka
kematian karena kecelakaan kendaraan masih dirasakan tinggi.
KECELAKAAN
KERJA
Pekerja menghadapi risiko kecelakaan
kerja
BEBERAPA STATISTIK: Diperkirakan ada
sekitar 1,6 juta cedera karena kerja setiap tahunnya, dan 2,2 juta kasus
gangguan kesehatan karena kerja. Sekitar 30 juta hari kerja hilang setiap
tahunnya karena kecelakaan, cedera, atau gangguan kesehatan. Diperkirakan
kerugian karena gangguan kesehatan karena kerja, dan kecelakaan kerja, mencapai
£6.5 milyar setiap tahunnya. Sebanyak 226 karyawan meninggal karena kecelakaan
kerja pada tahun 2002/03. Tingkat kecelakaan dan kematian kerja untuk
perusahaan kecil (kurang dari 50 karyawan) dua kali besar dibandingkan dengan
tingkat yang sama pada perusahaan besar (lebih dari 1000 karyawan). Kecelakaan
kerja karena terpeleset atau terantuk benda merupakan penyebab kecelakaan kerja
paling sering.
STATISTIK
KECELAKAAN KERJA
Sekitar 60% kecelakaan kerja yang
menyebabkan kematian terjadi pada konstruksi, transportasi, pergudangan,
pertanian, kehutanan, dan perikanan. Penyebab kematian kerja paling umum adalah
karena jatuh dari ketinggian, ditabrak oleh kendaraan yang bergerak, dan
ditabrak oleh obyek yang bergerak atau jatuh. Diperkirakan sekitar 20 orang
terbunuh dan 250 cedera serius setiap minggunya berkaitan dengan kendaraan
(menjalankan kendaraan, menggunakan jalan untuk kerja).
Bagaimana dengan kecelakaan kerja di Indonesia?
Berikut beberapa informasi mengenai kecelakaan kerja di Indonesia.[1] Pada tahun 2005, terjadi 95.418
kecelakaan kerja yang menyebabkan 6.114 pekerja mengalami cacat, 2.932 pekerja
cacat sebagian dan 66 pekerja cacat total, dan 1.736 meninggal. Meskipun tren
kecelakaan kerja mengalami penurunan dari tahun ke tahun, tetapi angka tersebut
dirasakan masih cukup tinggi.
[1] http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/012006/13/0603.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar