Rabu, 11 Mei 2011

Manajejen Risiko - Risiko Kesehatan


BAB 7 RISIKO KESEHATAN, KECELAKAAN MOBIL, DAN KECELAKAAN KERJA

RISIKO KESEHATAN
PENYEBAB UTAMA: penduduk yang semakin tua (kematian yang tertunda)
Pada tahun 2025, diperkirakan ada sekitar 830 juta penduduk dunia dengan usia lebih besar atau sama dengan 65 tahun. Persentase penduduk tua tersebut lebih besar di Negara maju, tetapi jumlah dalam angka absolute lebih banyak di Negara berkembang

Terlihat bahwa penduduk tua terbanyak pada tahun 2025 ada di Cina dan India, yang mencapai sekitar 206 juta dan 106 juta orang, berturut-turut. Kenaikan penduduk dari tahun 2002-2025 bisa mencapai 170% (Venezuela), dan sekitar 11-705 untuk negara-negara maju. Saat ini di Italia, Yunani, dan Swedia, 17% dari penduduk berusia di atas 65 tahun. Di Amerika Serikat, persentase tersebut mencapai 12%. Pada tahun 2035, Negara dengan persentase penduduk tua (usia 65 tahun atau lebih) adalah Jepang (28%), Italia (24.7%), dan Jerman (24,6%). Pada tahun tersebut, penduduk tua dunia diperkirakan akan mencapai 830 juta, kebanyak hidup di Negara berkembang.

Penyebab trend semakin banyaknya penduduk tua adalah menurunnya tingkat kelahiran pada 25 tahun terakhir, dan penurunan tingkat kematian, baik di Negara berkembang dan Negara maju. Di Negara berkembang, penyakit utama yang menyebabkan kematian biasanya penyekit infeksi, sedangkan di Negara maju biasanya artery disease dan stroke. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, kematian karena penyakit jantung menurun sekitar 50% selama 25 tahun terakhir.

MORBIDITY RATE
Morbidity rate merupakan banyaknya penduduk (jumlah kasus) yang menderita sakit tertentu. Morbidity berasal dari bahasa latin morbidus, yang artinya adalah sakit, atau tidak sehat. Morbidity rate bisa dibandingkan dengan mortality rate. Sama seperti mortality rate, morbidity rate dihitung berdasarkan data historis

RISIKO KECELAKAAN KENDARAAN
Kendaraan (mobil dan lainnya) mulai popular awal abad 20. Kendaraan tersebut menyediakan jasa transportasi yang sangat memudahkan kehidupan. Tetapi kehadiran kendaraan tersebut juga menghadirkan sisi negatif, antara lain adalah risiko kecelakaan yang ditimbulkan. Bagian ini membahas risiko kecelakaan kendaraan. Kecelakaan kendaraan praktis terjadi sejak kendaraan diciptakan. Menurut perkiraan WHO (World Health Organization), kecelakaan lalu lintas menyebabkan lebih dari satu juta orang tewas, dan 50 juta orang terluka. Penyebab utama kecelakaan adalah pengemudi mabuk atau dalam pengaruh obat, tidak perhatian, terlalu lelah, bahaya di jalan (seperti salju, lubang, hewan, dan pengemudi teledor).

BEBERAPA STATISTIK KECELAKAAN KENDARAAN
n  Sekitar 26% dari pengemudi pernah terlibat dalam kecelakaan mobil selama lima tahun sebelumnya
n  Ada sekitar 17.419 kematian karena kecelakaan pada tahun 2002 yang disebabkan oleh alcohol
n  Lebih dari setengah kematian yang dilaporkan, 59% diantaranya tidak memakai sabuk pengaman
n  Kematian karena kecelakaan mobil terbalik (rollover crashes) mencapai 82%

PENYEBAB KECELAKAAN
1.       Faktor manusia: Pengemudi seringkali melakukan perbuatan yang bisa mendorong kecelakaan. Kebanyakan kecelakaan kendaraan sebenarnya bisa dihindari, jika orang lebih berhati-hati. Berikut ini menyajikan persentase aktivitas yang menyebabkan kecelakaan kendaraan.
2.       Faktor Teknis: Faktor teknis diakibatkan karena kelemahan mobil atau kendaraan yang bisa menyebabkan atau mendorong kecelakaan. Sebagai contoh, ban yang kehilangan gesekan ketika terjadi pengereman mendekati setengah gravitasi, bisa menyebabkan mobil tidak berhenti pada saatnya. Sistem api yang kurang aman bisa meningkatkan risiko kebakaran atau kecelakaan mobil. Dari tahun ke tahun, fasilitas pengamanan kendaraan cenderung semakin membaik, meskipun angka kematian karena kecelakaan kendaraan masih dirasakan tinggi.
 





KECELAKAAN KERJA
Pekerja menghadapi risiko kecelakaan kerja
BEBERAPA STATISTIK: Diperkirakan ada sekitar 1,6 juta cedera karena kerja setiap tahunnya, dan 2,2 juta kasus gangguan kesehatan karena kerja. Sekitar 30 juta hari kerja hilang setiap tahunnya karena kecelakaan, cedera, atau gangguan kesehatan. Diperkirakan kerugian karena gangguan kesehatan karena kerja, dan kecelakaan kerja, mencapai £6.5 milyar setiap tahunnya. Sebanyak 226 karyawan meninggal karena kecelakaan kerja pada tahun 2002/03. Tingkat kecelakaan dan kematian kerja untuk perusahaan kecil (kurang dari 50 karyawan) dua kali besar dibandingkan dengan tingkat yang sama pada perusahaan besar (lebih dari 1000 karyawan). Kecelakaan kerja karena terpeleset atau terantuk benda merupakan penyebab kecelakaan kerja paling sering.

STATISTIK KECELAKAAN KERJA
Sekitar 60% kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian terjadi pada konstruksi, transportasi, pergudangan, pertanian, kehutanan, dan perikanan. Penyebab kematian kerja paling umum adalah karena jatuh dari ketinggian, ditabrak oleh kendaraan yang bergerak, dan ditabrak oleh obyek yang bergerak atau jatuh. Diperkirakan sekitar 20 orang terbunuh dan 250 cedera serius setiap minggunya berkaitan dengan kendaraan (menjalankan kendaraan, menggunakan jalan untuk kerja).
Bagaimana dengan kecelakaan kerja di Indonesia?
Berikut beberapa informasi mengenai kecelakaan kerja di Indonesia.[1] Pada tahun 2005, terjadi 95.418 kecelakaan kerja yang menyebabkan 6.114 pekerja mengalami cacat, 2.932 pekerja cacat sebagian dan 66 pekerja cacat total, dan 1.736 meninggal. Meskipun tren kecelakaan kerja mengalami penurunan dari tahun ke tahun, tetapi angka tersebut dirasakan masih cukup tinggi.
[1] http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/012006/13/0603.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar