Definisi Neraca Pembayaran
Neraca
Pembayaran adalah catatan sistematis dari semua transaksi ekonomi inter
nasional ( perdagangan, investasi, pinjaman) yang terjadi antara penduduk dalam
negeri suatu negara dengan penduduk luar negeri se lama jangka waktu tertentu (
1 th.) yang dinyatakan dalam satuan uang dolar AS.
Fungsi
Neraca Pembayaran :
- Sebagai alat pembukuan & alat pembayaran luar negeri agar pemerintah dapat mengambil keputusan untuk mema sukan barang dari LN atau tidak dan dapat membayar tepat pada waktunya.
- Sebagai alat untuk menjelaskan pengaruh transaksi LN terhadap pendapatan nasional.
- Sebagai alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam hubungan internasional dari suatu negara.
Tujuan
dibuat neraca pembayaran :
1.
Memberi keterangan kepada pemerintah mengenai
posisi internasional negara yang bersangkutan
2.
Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan
dibidang politik perdagangan dan urusan pembayaran kepada bank
3.
Membantu Pemerintah dalam mengambil keputusan di
bidang politik moneter dan fiskal .
Neraca
Pembayaran terdiri dari beberapa transaksi:
- Transaksi Barang, semua transaksi yg menyangkut ekspor-import barang yg terjadi antara 2 negara atau lebih.
- Transaksi Jasa, Transaksi yg. Meliputi pemberian atau peneri maan jasa yg terjadi antara 2 negara atau lebih
- Transaksi Modal, Transaksi pinjaman -meminjam LN
Sistem
Pembayaran Internasional
Pembayaran
Internasional dapat dilakukan dalam :
- Pertukaran Barter
- Sistem standar Emas Penuh
- Sistem standar Emas Devisa
- Sistem uang Internasional
- Sistem kurs Devisa.
PERTUKARAN
BARTER
Neraca Pembayaran Neg.A
tahun 1990
--------------------------------------
Ekspor + 90
Impor - 100
Nerca Perdagangan - 10
Pinjaman + 10
0
Kekuranngan ditutup dengan Pinjaman.
Catatan:
- Satuan hitung harus seragam/sama untuk semua transaksi
- Diberi tanda " + " bagi apa yang kita kirim ke luar Negeri dan tanda " - " bagi apa yang kita terima dari Luar negeri.
- Pijaman diberi tanda + karena sebetulnya kita mengirim keluar negeri surat utang.
- Saldo neraca pembayaran selalu = 0 karena semua aliran keluar dimbangi aliran masuk.
Neraca
Pembayaran Negara A tahun 1990
( dalam unit bahan makanan)
----------------------------------------------------
Ekspor + 90
Impor - 100
Neraca Perdagangan -
10
Stok Nasional + 10
Saldo --------------------- 0
Ct. Stok Nasional mencatat tanda
"+"Negara A mengirim ke Luar negeri Stok nasionalnya
Neraca Pembayaran Negara B
sebagai partner Negara A
pada tahun yg. Sama (1990)
----------------------------------------------------
Ekspor …………… + 100
Impor……………… -
90
Neraca perdagangan + 10
Pinjaman ………… -
10
Saldo …………….. 0
Ct. Pos pinjaman menunjukkan
tanda - kare na Negara B membeli surat utang Neg.A
Neraca Pembayaran Negara B
tahun 1990.
Ekspor …………………. + 100
Impor …………………... - 90
Neraca Perdagangan --- + 10
Stok Nasional
------------- - 10
Saldo …………………… 0
Ct. Stok Nasional Neg.B
tercatat - karena Negara B menerima kiriman Stok Barang dari negara A
Contoh:
Dua Negara A dan B Dalam Contoh ke 2 Negara
A adalah mengalami defisit ( impor
> ekspor ) walaupun saldo akhir sama dengan Nol tapi sebenarnya Neg.A
mengalami defisit. Sebaliknya negara B
dari apa yang diterima dari apa yang diekspor melebihi dari apa yang harus
dibayar bagi kebutuhannya.
Kelebihan
impor negara A. DIBIAYAI dengan pinjaman dari negara B. atau dengan kata lain
Kelebihan impor dibiayai dengan " pengeksporan surat utang"negara A ke negara B.
Pertanyaan
apakah Negara A juga mengalami defisit jawabanya bisa iya dan bisa tidak.Mengapa?
•
Penurunan stok nasional selalu berarti Defisit ,
sedangkan kenaikan stok nasional selalu menunjukkan surplus.
•
Turun-naiknya stok nasional belum mencermin kan
seluruh difisit/ surplus neraraca pembayaran. Tapi kita harus melihat apa yang
terjadi pada pos pinjaman.
•
Pinjaman atas kemauannya sendiri atau Otonom
/ aotonomous inflow berbeda dengan pinjaman karena kelebihan impor(acomodatif
/accomodatif inflow)
•
"Pinjaman " Otonom berarti surplus
•
"Pinjaman " Accomodatif adalah
merupakan bagian dari defisit
NERACA PEMBAYARAN NEGARA C
TAHUN 2009
---------------------------------------
EKSPOR ……………………… +
200
IMPOR ………………………… -
250
Neraca Perdagangan
……….. - 50
Pinjaman Otonom …………… +
10
Pinjaman Akomodatif
……….. + 20
Stok Nasional ………………… +
20
Saldo ………………………….. 0
Negara C mengalami defisit
20+20=40
Hubungan
langsung antara jumlah uang yang beredar dengan neraca pembayaran
•
Hubungan langsung dan otomatis antara jumlah
uang yang beredar dengan besarnya difisit neraca pembayaran atau besarnya
surplus neraca pembayaran ini hanya terdapat pada sistem standar emas penuh.
•
Dalam sistem moneter lain hubungan ini tetap ada
tapi sifatnya tidaklangsung dan tidak otomatis.
Defisit
dan Surplus Neraca Pembayaran
•
Saldo Neraca Pembayaran selalu sama dengan Nol (
0 ). Hal ini Karena konse kuensi dari
cara membukukan transaksi luar negeri itu sendiri, yaitu apa yang mengalir
masuk( Brg & Jasa) di imbangi oleh apa yang mengalir keluar(brg.& Jasa)
•
Secara akuntansi neraca pembayaran suatu negara
selalu seimbang. Tetapi pos
"saldo" itu sendiri tidak punya arti penting dalam analisa
ekonomi.
Neraca pembayaran Negara D
tahun 2009
Ekspor…………………..
+ 80
Impor ……………………
- 50
Neraca Perdagangan +
30
Pinjaman Otonom……. -
10
Pinjaman akomodatif… -
5
Stok Nasional ………… -
15
Saldo ………………….. 0
Negara D mengalami neraca pembayaran surplus 5 + 15
= 20 unit.
terimakasih banyak
BalasHapussama2
Hapus