Selasa, 10 Mei 2011

SKB - Terkatung-katung, Pembangunan Terminal Parung

Terkatung-katung, Pembangunan Terminal Parung

Senin, 13 Desember 2010 - 18:30 WIB
 
BOGOR (Pos Kota) – Rencana pembangunan Terminal Parung di Kecamatan Parung hingga kini terkatung-katung. Setelah gugurnya SK Bupati tentang penetapan lokasi pertama terminal,  kini  penetapan lokai baru di Jl. H Mawi, Kampung Jati, Desa Parung  harga tanahnya melambung tinggi. Sehingga pembangunan Terminal Parung terganjal.
“Warga di Kampung Jati minta pembebasan lahannya Rp 5 juta-Rp6 juta per meter, sementara sesuai NJOP kami haya mampu bayar Rp 262.500-Rp 597.500 per meter persegi,” ungkap Kabid Terminal DLLAJ Kabupaten Bogor, Supriyanto, Senin.
Pemkab Bogor mengalokasikan anggaran Rp 5 miliar untuk pembebasan lahan, sementara hasil Feasibility Study (FS), anggaran yang disarankan Rp 9,3 miliar untuk luas 0,99 ha. “Kami minta kembali tim parsial mengkaji ulang harga tanah, sebab di lapangan kondisinya berbeda,” terangnya.
Pemilihan lokasi Terminal Parung di Kampung Jati itu berdasarkan SK Bupati No 591/406/Kpts/Huk/2010 tertanggal 27 Juli 2010 tentang Penetapan Lokasi Tanah seluas 2,2 Hektar.
Lahan seluas itu dimiliki 7 Kepala Keluarga di Kampung Jati RT 01 RW 05. SK ini terbit hasil FS yang dilakukan PT Dala Bila, atas usulan Bupati dan DLLAJ. Lokasinya berjarak 400 meteran dari Pasar Parung.
Sebelumnya, 21 Oktober 2008, berdasarkan kajian FS yang dilakukan Tahun 2007 oleh PT Wastu Graha Kencana, keluar SK Bupati No. 591/501/Kpts/Huk/2008 tertanggal 21 Oktober 2008 oleh Pejabat Bupati Soemirat, yang menyatakan Terminal Parung berlokasi di Desa Waru.
Di desa ini harga tanahnya Rp 350 ribu per meter dengan luas 2,6 ha dan berjarak 500 meter dari Pasar Parung. “Dengan berlakunya SK baru, otomatis SK lama gugur sesuai isi dalam salah satu klausulnya,” tegas Supriyanto.
Rencananya, Terminal Parung akan dibangun tahun ini, namun wraga yang minta lahanya dibayar tingi, maka pembangunannya tertunda. Camat Parung Rizal Hidayat minta warga setempat mendukung pembangunan terminal ini.
“Tentukanlah harga tanah sewajarnya, sehingga proses pembangunan terminal diselesaikan,” kata Camat seraya menyebutkan pembangunan terminal ini penting untuk menunjang aktivitas ekonomi warga Parung. (iwan/dms)
sumber : http://www.poskota.co.id/megapolitan/2010/12/13/terkatung-katung-pembangunan-terminal-parung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar