Senin, 09 Juli 2012

Lalu Lintas Moneter

* Transaksi ini sering disebut Accomodating, sebab merupakan transaksi yg timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain.
* Transaksi lain disebut Antonomous, sebab transaksi ini timbul dengan sendirinya.
* yg termasuk dalam Antonomous
    -  Transaksi yang sedang berjalan
    - Transaksi kapital
    - Transaksi satu arah
* Defisit neraca pembayaran   : Antonomous D > Antonomous K
* Surplus neraca pembayaran : Antonomous D < Antonomous K


Transaksi yang sedang berjalan
Transaksi ekonomi adalah transaksi yg sedang berjalan = CURRENT ACCOUNT
Transaksi yang sedang berjalan adalah transaksi yg meliputi barang dan jasa.
Transaksi barang & jasa meliputi ekspor atau impor barang & jasa disebut juga transaksi sedang berjalan.
Ekspor barang meliputi barang2 yag bisa dilihat secara fisik, yaitu :karet, minyak, kayu, timah dll
Ekspor jasa meliputi jasa angkutan, turisme & asuransi
Ekspor barang & jasa merupakan transaksi kredit, karena menimbulkan aliran dana masuk atau menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain.
Dalam transaksi jasa termasuk juga investasi kapital di LN dicatata di kredit.
Transaksi sedang berjalan mempunyai arti khusus :
1. Surplus transaksi yg sedang berjalan menunjukkan E > I, artinya: suatu negara mengalami kekayaan valas sehingga mempunyai saldo positif dalam investasi LN.
2. Defisit dalam transaksi yag sedang berjalan, I > E, sehingga terjadi pengurangan investasi di LN.


Transaksi Kapital / Modal = CAPITAL ACCOUNT adalah transaksi yg menyangkut investasi modal & emas. Yang termasuk transaksi modal adalah :
1. Transaksi untuk jangka pendek, meliputi :
- transaksi untuk perdagangan dari negara lain (Kredit)  atau kredit yang diberikan kepada penduduk   negara lain (Debet)
-  Deposito bank di LN (Debet)
-  Deposito bank di DN milik penduduk negara lain (Kredit)
- Pembelian surat berharga di LN jangka pendek (Debet)
- Penjualan surat berharga di DN jangka pendek kepada penduduk negara lain (Kredit)
2. Transaksi Modal Jangka panjang, meliputi :
- investasi langsung di LN (Debet)
- Investasi asing di DN (Kredit)
- Pembelian surat berharga jangka panjang penduduk LN (Debet)
- pembelian surat berharga jangka panjang DN oleh penduduk LN (Kredit)
- pinjaman jangka panjang yg dilakukan kepada penduduk LN (Debet)
- Pinjaman jangka panjang yg diterima dari negara lain (Kredit)


Hadiah/gift, bantuan/aid termasuk dalam transaksi tersendiri, yakni transaksi SATU ARAH.


Neraca Pembayaran Internasional
adalah catatan yang sistematis ttg transaksi ekonomi internasional  yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk negara yang satu dengan penduduk negara yg lain dengan jangka waktu tertentu,  biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu Negara
Tujuan :
- memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi keuangan dalam hubungan ekonomi dengan negara lain, 
- memberi informasi kepada pemerintah mengenai posisi pembayaran internasional
- serta membantu dalam pengambilan kebijaksanaan moneter, fiskal, perdagangan & pembayaran internasional.
- merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang negara thd luar negeri
- alat untuk mengukur struktur dan komposisi transaksi ekonomi suatu negara dengan dunia internasional.


Yang termasuk pembayaran internasional hanyalah transaksi ekonomi saja. Dalam transaksi ekonomi dibedakan transaksi Debet & Kredit.
- Transaksi Debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada negara lain atau yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
- Transaksi Kredit adalah transaksi yg menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain atau transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.


Pengaruh Depresiasi thd Utang Luar Negeri
Pelemahan nilai tukar menyebabkan :
- beban pembayaran utang luar negeri meningkat, terutama utang LN swasta berjangka pendenk yg digunakan untuk pembiayaan usaha jangka menengah dan panjang, apalagi untuk pembiayaan usaha yg kurang produktif. 
- defisit anggaran membengkak, bisa mengakibatkan jumlah cadangan devisa menurun
- utang dalam mata uang asing akan memiliki kemampuan rendah dalam mengimpor barang/jasa 
- utang dalam mata uang asing yg besar dengan tingkat pendapatan dari ekspor yg rendah akan menurunkan nilai perusahaan secara signifikan
- ekspor melemah


Stabilisasi Kurs
1. Pemerintah menghendaki supaya kurs stabil pada tingkat US$1=Rp 670
Ket.
 Karena suatu sebab (cth. minyak langka karena embargo thd Iran), ekspor naik, sehingga penawaran valas (US$) bergeser ke kanan (S1 ke S2. Kalau permintaan tetap pada D1, kurs US$ cenderung turun menjadi US$1=Rp 600. Untuk mencegah penurunan ini , pemerintah membeli dollar di pasar bebas, pembelian ini membuat permintaan naik, yg ditunjukkan pergeseran kurva permintaan D1 ke D2. Tindakan ini akan terus dilakukan sampai kurs kembali ke tingkat US$ 1= Rp 670


Usaha untuk mencegah penurunan kurs lebih mudah dilakukan, sebab pembelian valas oleh pemerinta dilakukan dengan menggunakan cadangan mata uang sendiri. Besarnya cadangan mata uang sendiri ini dibawah kekuasaan/pengawasan pemerintah, bahkan kalau kekurangan pemerintah dapat mencetak uang.


2. Pemerintah menghendaki supaya kurs stabil pada tingkat US$ 1= Rp 670
Ket : 
Karena kenaikan pendapatan / inflasi di dalam negeri, impor akan naik. Kenaikan impor mengakibatkan valas naik ( D1 ke D2). Kalau penawaran tetap, kurs akan naik menjadi US $1 = Rp 730. Untuk menurunkan kembali pada tingkat semula, pemerintah menjual dollar di pasar. Penjualan akan terus dilakukan sampai kurva penawaran bergeser ke kanan dari S1 ke S2, sehingga harga kembali ke Rp 670.


Usaha untuk mencegah kenaikan kurs valas bagi pemerintah lebih sukar, karena cadangan valas yang dimiliki terbatas. Keterbatasan ini mungkin menyebabkan pemerintah tidakk bisa sepenuhnya untuk mengembalikan kurs ke tingkat ygn dikehendaki. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar